Tugas 1: Kebenaran dan Kebetulan

    Pada hakikatnya kata benar dan betul memiliki arti yang sama, namun berubah menjadi berbeda ketika ditambahkan imbuhan. Setelah ditambahkan imbuhan, kata kebetulan dan kebenaran memiliki makna yang berbeda. Kebenaran terbagi atas dua, yaitu kebenaran sementara dan kebenaran mutlak. Kebenaran sementara adalah kebenaran yang berasal dari manusia, kemampuan manusia ialah terbatas, bersifat subjektif atau memiliki berbagai sudut pandang serta pendapat yang berbeda-beda, serta dikuasai oleh ruang dan waktu. Sedangkan kebenaran mutlak adalah kebenaran yang asalnya dari Allah SWT, kebenaran yang tidak dapat disangkal dan tidak ada pembandingnya. Seperti halnya Al Qur’an merupakan kebanaran mutlak yang memiliki sifat baku dan hanya bisa diterima dengan keimanan. Sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’an surah Yasin ayat 7 “Sesungguhnya telah pasti berlaku perkataan (ketentuan Allah SWT) terhadap kebanyakan mereka, karena mereka tidak beriman”. Sesungguhnya semua ciptaan Allah SWT tidaklah sia-sia.

      Kebenaran yang berkaitan dengan penemuan-penemuan disebut dengan kebenaran ilmiah. Kebenaran ilmiah contohnya sama seperti kisah nabi adam dan revolusi manusia yang awalnya berbentuk kera terus menjadi manusia. Allah menjelaskan bahwa manusia diciptakan dari tanah liat. Setelah terbentuk kemudian dimasukkan roh kedalamnya. Dan Allah menciptakan manusia pertama yaitu Nabi Adam yang langsung berupa manusia, sedangkan dalam ilmu pengetahuan dijelaskan bahwa manusia tercipta karena yang awalnya kera berevolusi menjadi manusia. 

      Sebagai contoh kebenaran yang terkait dengan kehidupan manusia tentang teori evolusi manusia yang menuai kontroversi yang berawal dari teori evolusi Darwin yang menjelaskan bahwa manusia awalnya menyerupai kera bahkan sama dengan kera. Namun, sebagai umat Islam tidak boleh percaya dengan teori tersebut karena jika kita pikir lebih lanjut bahwa di Al-Qur’an telah dijelaskan di Surat Al Hijr (Qs 15). Manusia diciptakan Allah Swt. dari lumpur hitam yang diberi bentuk dan diberi ruh. Bukannya berasal dari kera yang berevolusi. 

     “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: ‘Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk, Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.” (Qs 15:28-29).      Perkembangan berikutnya bisa dilihat di Surat An Nisaa’ (Qs 4). Dari diri nabi Adam lalu diciptakan isterinya, kemudian mereka berkembang biak sampai banyak. Dan sampai sekarang tidak berubah. Tidak ada evolusi genetika.      “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (Qs 4:1).



Referensi: Insaan Ainul Yaqien. 2016. Perbedaan Kebenaran dan Kebetulan. http://insaan-ainul-yaqien.blogspot.com/
                 Khilmi Mustofa. 2019. Kebenaran dan Kebetulan. https://khilmimustofa.blogspot.com/

Postingan populer dari blog ini

Manusia Makhluk Moral

Tugas 6: Pola Hubungan Vertikal Makhluk-Khalik

Manusia Makhluk Budaya