Tugas 3: Manusia Makhluk Ibadah dan Konsep Ibadah
Manusia Makhluk Ibadah
Ibadah pada
dasarnya adalah untuk kebutuhan dan keutamaan manusia itu sendiri. Lalu, mengapa
manusia dikatakan sebagai mahluk ibadat? Ya, karena segala perbuatan yang dilakukannya
adalah semata-mata hanya untuk mengharap ridho Allah meskipun tidak semua bisa
berjalan sesuai kaidah. Karena manusia memang pada dasarnya diciptakan dengan banyak
kekurangan. Manusia dijelaskan dalam Al-Qur’an adalah sebagai khalifah di bumi.
Manusia yang akan merawat bumi namun juga menyebabkan kerusakan di bumi. Manusia
bisa menyebabkan kerusakan di bumi karena yang menempati bumi tidak hanya manusia,
melainkan juga makhluk-makhluk lain seperti hewan, jin dan sebagainya. Jin yang
senantiasa menyesatkan manusia. Jin yang sudah berjanji kepada Allah SWT bahwa
akan terus menggoda manusia agar senantiasa berada di jalan yang salah. Sebagai
makhluk Allah yang diberi kemampuan berpikir, kita harus dapat menahan diri dari
hal-hal yang tidak bermanfaat dan bahkan menjurus ke perbuatan dosa. Semoga
kita semua dapat memperkuat iman serta menjaga segala perbuatan baik agar senantiasa
istiqomah di jalan yang Allah ridhoi.
Ibadah berasal dari kata 'abada yang arti bebasnya menyembah atau mengabdi merupakan bentuk penghambaan manusia sebagai makhluk kepada Allah Sang Kholiq [Pencipta]. Karena penyembahan atau pemujaan merupakan fitrah [naluri] manusia, maka ibadah kepada Allah membebaskan manusia dari pemujaan yang salah dan tidak dikehendaki oleh Allah. Sehingga yang mengabdi [manusia] disebut Abid, sedangkan yang disembah disebut Ma’bud.
Ibadah memiliki aspek yang sangat luas. Sehingga segala sesuatu yang dicintai dan diridhai Allah Ta’ala, baik berupa perbuatan maupun ucapan, secara lahir maupun batin, semuanya merupakan [dan dapat disebut dengan] ibadah. Sedangkan lawan dari ibadah adalah ma'syiat. Kita sering tertipu sehingga selalu dirundung dalam keraguan, kebingungan serta kegalauan di saat menghadapi tuntutan agar memelihara “alat-Rezeki” yang telah diamanahkan oleh Allah kepada kita sebagai hamba-Nya secara KASAB untuk dijadikan sebagai “Ladangnya Akhirat” yang paling subur.
Sebagai agama yang haq, Islam menegaskan bahwa posisi manusia di dunia ini adalah sebagai ‘abdullah (hamba Allah). Posisi ini menunjukan bahwa salah satu tujuan hidup manusia di dunia adalah untuk mengabdi atau beribadah kepada Allah. Yang dimaksud dengan mengabdi kepada Allah adalah taat dan patuh terhadap seluruh perintah Allah, dengan cara menjalankan seluruh perintah-perintah-Nya dan menjauhi seluruh larangan-Nya dalam segala aspek kehidupan. Dalam hal ini, Allah Swt. menjelaskan dalam firman-Nya, bahwa tujuan hidup manusia adalah semata-mata untuk mengabdi (beribadah) kepada-Nya (QS. Adz-Dzariyat ayat 56 dan QS. Al-Bayyinah ayat 5).
Konsep Ibadah
Ibadah dalam
Islam memberi hal positif kepada diri insan dalam kehidupan pribadinya, maupun kehidupan
bermasyarakat dan bernegara. Sesungguhnya Islam adalah agama yang sempurna karena
memberi pedoman untuk seluruh aspek kehidupan. Agama Islam mendidik umatnya untuk
tidak memisahkan dunia dan akhirat tetapi memastikan keduanya berjalan seiringan
dan seimbang.
Referensi: Muhammad Rafiki. 2016. Manusia Makhluk Ibadat. http://muhammadrafiki10.blogspot.com/
Referensi: Muhammad Rafiki. 2016. Manusia Makhluk Ibadat. http://muhammadrafiki10.blogspot.com/