Tugas 2: Sunnatullah dan Khalifah

Sunnatullah
             Sunnatullah (Arab:سنة الله) berarti tradisi Allah Swt. dalam melaksanakan ketetapanNya sebagai Rabb yang terlaksana di alam semesta atau dalam bahasa akademis disebut hukum alam. Sunnah atau ketetapan Allah antara lain:
  1. Selalu ada dua kondisi saling ekstrem (surga-neraka, benar-salah, baik-buruk)
  2. Segala sesuatu diciptakan berpasangan (dua entitas atau lebih). Saling cocok maupun saling bertolakan.
  3. Selalu terjadi pergantian dan perubahan antara dua kondisi yang saling berbeda.
  4. Perubahan, penciptaan maupun penghancuran selalu melewati proses.
  5. Alam diciptakan dengan keteraturan.
  6. Alam diciptakan dalam keadaan seimbang.
  7. Alam diciptakan terus berkembang.
  8. Setiap terjadi kerusakan di alam manusia, Allah mengutus seorang utusan untuk memberi peringatan atau memperbaiki kerusakan tersebut.
  9. Adanya kelahiran dan kematian

         Suatu makhluk dikatakan tunduk secara terpaksa apabila makhluk itu tidak mempunyai pilihan lain selain dari pada melaksanakan satu cara atau jalan yang diberlakukan Allah kepadanya. Tidak ada makhluk yang dapat membangkang dari Allah. Tidak satupun manusia atau syaitan sekalipun yang dapat membangkang kepada sunnatullah itu. Tidak ada manusia  yang tidak mati, walaupun dia tidak mau, walaupun manusia itu berusaha bagaimanapun juga, sekalipun berobat kepada dokter yang paling ahli diseluruh dunia. Manusia hanya boleh memilih antara dua jalan yang telah disediakan Allah baginya, jalan yang buruk atau jalan yang baik, jalan ke neraka atau jalan ke surga. Tidak ada manusia yang waras otaknya menginginkan sakit. Jasad itu tunduk kepada sunnahtullah eksakta yang menjadi sasaran penelitian para ahli kesehatan.   
         
          Sunnatullah adalah ketentuan Allah yang dapat kita lihat dari alam. Sunnatullahlah yang memberi manusia ilmu, ketika mempelajari Sunnatullah kita akan menyadari kekuasaan Allah yang sangat luar biasa. Pada zaman yang perkembangan teknologi sangat maju pesat sekarang ini, terdapat berbagai pelanggaran Sunnatullah yang disebabkan oleh tidak bijaksananya manusia dalam menggunakan ilmunya. Contohnya ialah tindakan cloning dalam bidang biologi, cloning adalah mengambil informasi identitas gen dari satu objek dan kemudian menciptakan salinan deniksinya. Takdir dan Sunnatullah tidak bisa dikatakan sama, karena takdir merupakan apa yang kita lakukan dan apa yang akan dipertanggung jawabkan nantinya, sedangkan sunatullah merupakan hukum ketetapan allah atau hukum alam. Sunnatullah adalah hukum-hukum Allah yang disampaikan untuk umat manusia melalui para Rasul, undang-undang keagamaan yang ditetapkan oleh Allah yang termaktub di dalam al-Quran, hukum (kejadian) alam yang berjalan tetap dan otomatis. Seperti pergantian siang dan malam yang merupakan ketetapan yang telah ditetapkan Allah Yang Maha Kuasa.

Khalifah
Untuk memungkinkan manusia itu menjalankan fungsinya sebagai khalifah, maka Allah mengajarkan kepada manusia itu sebagian daripada ilmu – Nya tentang sunnatullah dan takdir berbagai makhluk. Untuk dapat menerima ilmu itu, maka Allah menyempurnakan takdir manusia itu dengan sistem akhlak dan sistem pikir dengan otak dan hati dengan kadar yang cukup. Sistem pikir dan sistem akhlak yang merupaka bagian dari pada takdir mansuai itulah yang memungkinkan mansuai menerima ilmu pengetahuan dari Allah. Makhluk itu hanya dapat menunduki sunnatullah kalau kejadiannya dilengkapi dengan alat atau perlengkapan untuk menunduku sunnatullah itu. Makhluk itu menunduki suatu sunnatullah sesuai dengan takdirnya. Allah itu tidak akan membebani sesuatu diri manusia kecuali sesuai dengan kemampuan dirinya.

Khalifah adalah gelar pemimpin yang diberikan untuk penerus nabi Muhammad dalam kepemimpinan umat islam. Seorang khalifah memikul banyak tugas dan tanggung jawab yang harus dijalankan. Makna substantif yang tidak boleh hilang adalah khalifah sebagai pengemban kemaslahatan dan keadilan. Demikian diharapkan semua pemimpin negeri ini mempu mewujudkan kemaslahatan dan keadilan dengan jalan yang baik. Profesor Oman yang merupakan staf ahli Menteri Agama bidang Manajemen Komunikasi dan Informasi itu mengungkapkan bahwa sejatinya kita sebagai umat Islam harus mencontoh sikap Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan karena bagi umat muslim, Nabi Muhammad Saw adalah uswah hasanah atau teladan yang baik. “Tetapi, jangan keliru. Dalam konteks kepemimpinan, Nabi Muhammad bukan khalifah (pengganti), ia justru pemimpin yang digantikan oleh para sahabatnya. Nabi Muhammad adalah khalifah dalam konteks sebagai manusia sempurna, yang harus diteladani” ungkapnya. Namun perlu diingat bahwa ketika terjadi kerusakan ataupun pertikaian di bumi dan lingkungan sosial yang tidak harmonis, maka perilaku buruk manusia terhadap semesta tidak berarti menghilangkan statusnya sebagai khalifah di muka bumi, sebab setiap manusia bertanggung jawab terhadap kedamaian di muka bumi.



Referensi: Avissa Suseno. 2013. Islam itu Sunnatullah dan Khalifah. https://jurnob2012.wordpress.com/

                 Wikipedia. 2019. Sunnatullah. https://id.wikipedia.org/wiki/Sunnatullah

Postingan populer dari blog ini

Manusia Makhluk Moral

Tugas 6: Pola Hubungan Vertikal Makhluk-Khalik

Manusia Makhluk Budaya