Manusia Makhluk Peneliti

      Setiap insan lahir dalam keadaan sama, suci dari dosa dan tak berilmu. Akan tetapi, manusia sudah dibekali insting belajar, dari mulai belajar berjalan, berbicara, mengetahui nama-nama benda, hingga mengenal tuhan.
Maka, belajar adalah sifat alamiah manusia yang perlu terus diasah dan dikembangkan.
Sejatinya manusia sebagai makhluk peneliti berarti manusia adalah makhluk yang terus belajar dan mencari ilmu.
     Ilmu adalah kunci segala kebaikan. Ilmu merupakan sarana untuk menunaikan apa yang Allah wajibkan pada kita. Tak sempurna keimanan dan tak sempurna pula amal kecuali dengan ilmu. Dengan ilmu Allah disembah, dengannya hak Allah ditunaikan, dan dengan ilmu pula agama-Nya disebarkan.
      Kebutuhan pada ilmu lebih besar dibandingkan kebutuhan pada makanan dan minuman, sebab kelestarian urusan agama dan dunia bergantung pada ilmu. Imam Ahmad mengatakan, “Manusia lebih memerlukan ilmu daripada makanan dan minuman. Karena makanan dan minuman hanya dibutuhkan dua atau tiga kali sehari, sedangkan ilmu diperlukan di setiap waktu.”

Orang yang belajar dimudahkan jalan menuju surga

      Allah Swt akan memudahkan jalan menuju surga untuk hambanya yang senantiasa mencari ilmu. Sebagaimana potongan hadis riwayat Abu Hurairah Ra, Rasulullah Saw bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

      "Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan jalan ke surga baginya." (HR. Muslim)
Abdurrauf Al-Munawi dalam Faidhul Qadir mengatakan, orang yang dimudahkan menuju surga adalah mereka yang mencari ilmu karena ikhlas mengharap ridha Allah Swt, bukan karena riya.
Melalui ilmu yang dimilikinya, Allah akan memudahkannya melakukan amal saleh. Sedangkan amal saleh adalah wasilah bagi seorang hamba dimasukkan ke surga.

Semua makhluk di bumi mendoakan penuntut ilmu
       Tak hanya orang tua yang selalu mendoakan anaknya, seluruh makhluk yang ada di bumi ini bahkan ikut mendoakan orang yang giat mencari ilmu. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw:

وَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا رِضًا لِطَالِبِ الْعِلْمِ، وَإِنَّ الْعَالِمَ لَيَسْتَغْفِرُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ، وَمَنْ فِي الْأَرْضِ، وَالْحِيتَانُ فِي جَوْفِ الْمَاءِ

      "Sungguh, para malaikat merendahkan sayapnya sebagai keridaan kepada penuntut ilmu. Orang yang berilmu akan dimintai ampunan oleh penduduk langit dan bumi, bahkan hingga ikan yang ada di dasar laut."(HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Menuntut ilmu adalah jihad
      Siapa bilang berjihad melulu harus mengangkat senjata. Ada banyak cara jihad, salah satunya dengan menuntut ilmu. 
Dari Anas bin Malik, Rasulullah Saw bersabda:

مَنْ خَرَجَ فِى طَلَبِ الْعِلْمِ فَهُوَ فِى سَبِيلِ اللَّهِ حَتَّى يَرْجِعَ

      "Barang siapa keluar dalam rangka menuntut ilmu, maka dia berada di jalan Allah sampai ia kembali."
Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumiddin mengutip perkataan Abu Darda, "Siapa yang tak menganggap bahwa menuntut ilmu bukan bagian dari jihad, maka berkuranglah akalnya”

Manusia sebagai makhluk peneliti merupakan suatu hal yang manusiawi, karena pada dasarnya manusia memiliki keingintahuan yang sangat kuat sehingga menjadikannya sebagai makhluk yang selalu ingin mencari tahu. Dalam surah Al-Alaq ayat 5 dan 6 ditegaskan kepada manusia untuk membaca, memeriksa, meneliti, menjelaskan, serta menguraikan hal-hal dalam kehidupan sehari-hari. Dan semua kegiatan yang kita lakukan atau kerjakan haruslah diawali dengan membaca Basmallah. Karena dengan menyebut nama Allah, semua hal positif yang kita kerjakan akan bernilai dihadapan Allah. Dan apabila semua tidak diawali dengan menyebut nama Allah, maka sia-sia lah pekerjaan itu. Karena hanya akan bernilai sama dengan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang tidak beriman. Kemudian dalam ayat itu pula Allah menegaskan bahwa Allah akan memberikan ilmu kepada manusia jika manusia itu membaca karena memang itulah janji Allah.  Dalam hal ini membaca juga memiliki maksud yakni diantaranya ilmu yang Allah janjikan. Karena membaca adalah kunci utama dalam mendapatkan ilmu. Seperti kata mutiara yang sering kita dengar bahwa buku adalah jendela dunia. Yang sebenarnya dimaksudkan agar kita rajin-rajinlah membaca agar ilmu kita semakin luas.

Referensi:
rizkahidayanti. 2015. Manusia Sebagai Makhluk Peneliti. http://rizkahidayanty.blogspot.com/
Fera Rahmatun Nazilah. 2020. https://m.oase.id/
Zaenal Muttaqin. 2019. Keutamaan Mencari Ilmu. https://minanews.net/


Postingan populer dari blog ini

Manusia Makhluk Moral

Tugas 6: Pola Hubungan Vertikal Makhluk-Khalik

Manusia Makhluk Budaya